Pengertian Cybersex

Internet, sejak  satu dekade yang lalu berkembang begitu cepat dan telah mampu merubah sebagian gaya hidup penggunanya. Interaksi antar manusia telah berubah dari interaksi fisik menjadi interaksi virtual. Situs jejaring social, aplikasi instant messaging, game online dan lain-lain menyebabkan manusia sering menciptakan dunia kedua bagi dirinya. Salah satu dari wujud interaksi ini adalah munculnya fenomena Cybersex.
Interaksi fisik seksual telah mendapatkan arti baru di internet dengan munculnya perilaku cybersex yang dalam bahasa lain disebut sex virtual, tiny sex, mudsex atau netsex.
Secara harfiah arti kesemua istilah dari cybersex itu adalah bertemunya dua orang atau lebih melalui jaringan computer/internet dimana mereka saling mengirim pesan tentang sex dan berpura-pura sedang mengalami/menjalani sex yang sebenarnya. Dalam cybersex pelaku melalui pesan teks, suara atau video saling mengirim pesan yang merangsang dirinya sendiri dan pasangannya untuk mencapai orgasme seksual.
Cybersex biasanya diikuti dengan masturbasi. Intensitas pertemuan pasangan atau kelompok pelaku cybersex didasari kemampuan para pelaku menggambarkan fantasi sex mereka baik melalui audio, video dan yang paling sering adalah teks (chatting).
Pada banyak kasus, kanal/jaringan internet yang digunakan tidak harus ekslusif hanya untuk cybersex tapi sering pada kanal-kanal umum semacam instant messaging, jejaring sosial atau bahkan game online.
Selama puluhan tahun, cybersex menggunakan media berbasis teks sebagai sarana tetapi seiring dengan meningkatnya teknologi jaringan internet yang juga mampu mengirim audio dan video, cybersex meningkat pada visualisasi audio dan video. Audio dan video lebih mampu meningkatkan fantasi sex pelaku cybersex dengan lebih detilnya penggambaran adegan fantasi sex pelakunya.
Berbeda dengan phone sex, cybersex pada umumnya bersifat gratis dan didasari atas rasa “suka sama suka” diantara para pelakunya.

Motivasi Pengguna Cybersex

Pada banyak kasus, motivasi pengguna cybersex bervariasi :

  1. Sebagai media sex rutin bagi pasangan kekasih/suami-istri yang terpisah oleh jarak.
  2. Pada beberapa pelaku, cybersex digunakan untuk benar-benar mencari pasangan hidup dimana sipelaku seringnya mengalami kesulitan berhubungan dengan lawan jenis pada dunia nyata.
  3. Ajang pelarian dari ketidak puasan seksual pada kehidupan nyata
  4. Dikalangan penulis novel / cerita sex, cybersex digunakan untuk explorasi bahan tulisan
  5. Pencarian selingkuh pada pasangan yang tidak harmonis baik secara seksual atau bukan.
  6. Pada sebagian kasus bahkan ditemukan adanya motivasi kejahatan pada pelaku cybersex untuk memeras, menghancurkan kehidupan rumah tangga orang lain dan bahkan perampokan dengan kemampuan pelaku mengorek informasi pribadi pasangan.
  7. Hubungan pada cybersex tidak akan menyebabkan penularan penyakit. Ini adalah alasan utama pelaku cybersex. Disamping tidak perlunya terdapat ikatan emosional yang kuat diantara pelakunya.

Peringatan Pada Pelaku Cybersex

  1. Cybersex, dinyatakan banyak oleh para ahli adalah perilaku penyimpangan seksual (sexual disorder)
  2. Pelarian kehidupan nyata yang tidak memuaskan pada cybersex, justru akan memicu masalah baru seperti ketergantungan, perselingkuhan dan pada remaja rasa rendah diri yang berlebihan dikehidupan nyata.
  3. Mungkin diawal, para pelaku cybersex menggunakan anonym dalam aktivitas mereka. Tapi seiring perjalanan waktu dengan timbulnya rasa percaya dan cinta cyber, mereka akan menggunakan nama asli dan foto asli pada avatar mereka. Bahkan rahasia pribadi yang meliputi alamat, nomor telepon dan lain-lain akan jatuh ketangan pasangan mereka. Pada saat inilah kejahatan akibat cybersex bisa timbul seperti pemerasan, pemerkosaan dan minimal perselingkuhan.
  4. Teknologi computer dan internet telah berkembang begitu cepat sehingga perilaku cybersex dapat dengan mudah direkam, digandakan dan bahkan disebarluaskan keseluruh dunia. Banyak kasus, perilaku cybersex mampu menghancurkan kehidupan nyata pelakunya

Cybersex = Perselingkuhan ?

Sekalipun tidak melibatkan kontak fisik, aktivitas cybersex terbukti meningkatkan jumlah perceraian. Yang perlu disadari adalah aktivitas seksual tanpa kontak fisik tetaplah aktivitas seksual. Belum lagi dampak kejahatan yang timbul karena aktivitas cybersex itu sendiri. Sering tanpa sepengetahuan pasangannya, aktivitas cybersex dicatat dan direkam yang awalnya hanya untuk koleksi pribadi berubah menjadi senjata yang mematikan jika emosi telah terlibat didalamnya seperti rasa cinta, cemburu dan lain-lain. Maka dari itu : STOP CYBERSEX!



1 komentar:

mabilyakes mengatakan...

Tribute to Tatiana's Wedding Ring at Las Vegas - TikTok
Tribute to Tatiana's Wedding Ring babylisspro nano titanium at Las Vegas. Tribute to titanium tools Tatiana's Wedding Ring at Las Vegas. titanium nipple jewelry Tribute to Tatiana's Wedding Ring at Las Vegas. Tribute to ford escape titanium for sale Tatiana's Wedding ford escape titanium for sale

Posting Komentar